Jumat, 08 Februari 2008

Giat Belajar untuk mencapai cita-cita

Giat belajar untuk mencapai cita-cita (Oleh Hendrastantyo Ruriandi sekarang SMP Negeri 3 Malang, dulu masih SD Dharma Wanita Unibraw)
Surabaya, 14 Juli 2004

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua
Yth. Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur, Bapak Rasiyo
Yth. Bapak Ketua Panitia Peringatan Hari Anak nasional beserta anggota
Yth. Bapak dan Ibu Dewan juri
Bapak Ibu dan hadirin dan sahabat-sahabatku yang berbahagia
Hari ini, sudah sepatutnya kita mengungkapkan rasa syukur ke hadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita sehingga kita dapat bertemu dalam suasana yang membahagiakan.
Bapak Ibu dan hadirin dan sahabat-sahabatku yang berbahagia
Masih ingatkah kita, dengan Albert Einstein, penemu Teori Relativitas (E=MC ) Thomas Alfa Edison dengan, penemu lampu pijar, dengan Wright bersaudara penemu pesawat terbang, dengan Bung Karno, Bung Hatta dan para peletak dasar Republik, Sampai sekarang mereka masih disebut-sebut, masih dikenang, masih melekat dalam memori kita. Apakah mereka tiba-tiba saja menjadi orang yang masih disebut dan terkenal?
Apa jawaban kita? Tentu tidak. Pasti mereka berjuang dan berupaya giat belajar sehingga nama-nama mereka harum sampai sekarang.
Bapak Ibu dan hadirin dan sahabat-sahabatku yang berbahagia
Pada kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan pentingnya giat belajar untuk mencapai cita-cita. Sebagai warga negara yang baik, tidakkah kita ingin seperti mereka yang saya sebutkan tadi?
Hadirin, pada saat kecil dulu ketika kita kepingin sekali bisa bersepeda. Maka setiap hari kita belajar bersepeda, tanpa kenal waktu dan tanpa kenal.lelah Kita pernah menabrak, pohon, masuk got, atau menabrak orang lantas kita dimarahi. Tetapi kita tidak kapok dan masih terus ingin belajar dan belajar. Sampai akhirnya kita bisa. Bahkan tanpa memegang setir pun kita bias (jawa; Cul-culan, mandiri). Kita seperti orang merdeka, sueennneeeng banget
Begitulah kalau kita giat belajar, sehingga tercapai cita-cita kita. Seseorang yang tidak mempunyai cita-cita bagai burung tanpa sayap.
“A man without ambition is like a bird without wing".
Oleh karena itu marilah kita jadikan belajar sebagai “makanan” sehari-hari kita. Kita jadikan belajar dan belajar itu sebagai kegiatan yang mengasyikkan. Sebagai pintu tamasya menuju dunia tanpa batas dan penuh warna. Dan …. Jangan biarkan pintu itu tertutup. Laksana minum air laut, semakin kita minum semakin kita haus. Artinya, kita akan terus belajar dan belajar tanpa kenal lelah. Dan dengan giat belajarlah cita-cita kita akan tercapai. Sebab keberhasilan tidak pernah datang pada orang yang malas (Success never comes to the indolence), keberhasilan tidak akan datang dengan tiba-tiba, tidak juga seperti membalik tangan.
Bapak Ibu dan hadirin dan sahabat-sahabatku yang berbahagia
Albert Einstein, terkenal karena memang dia giat belajar, Thomas Alfa Edison, terkenal karena memang dia giat belajar, Bung Karno, Bung Hatta dan para peletak dasar Republik, terkenal juga! karena memang beliau giat belajar. Bagaimana dengan kita? Tidakkah kita rindu seperti mereka? Kalau kita rindu marilah, mulai detik ini kita patrikan dalam diri kita untuk terus belajar dan belajar sehingga tercapai cita-cita.
Akhirnya, kata Imam Ali “Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada kepapaan yang lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih baik daripada pendidikan. Dan tiada pembantu yang lebih baik daripada musyawarah.”
Kurang lebihnya mohon maaf, terimakasih atas perhatiannya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wb.
“Selamat berjuang, sukses menantimu selalu”
(Kebetulan saya yang menyusun dan Ibunya Hendras)
Hendras... apakah kamu masih ingat!

1 komentar:

Akhmad Arrofi mengatakan...

selamat belajar